x

Target PAD Pariwisata Kota Blitar Dipangkas 31%

Blitar Kota - Pemerintah Kota Blitar telah menutup tempat wisata sejak bulan Maret 2020, sebagai tindak lanjut penanganan wabah Corona. Kebijakan ini pun berdampak pada turunya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pariwisata di Kota Blitar.

Tri Iman Prasetyono, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar mengatakan, PAD pariwisata susah dicapai akibat wabah Corona. Oleh karena itu pihaknya mengajukan perubahan APBD ke tiga tahun 2020, agar PAD diturunkan menyusul adanya kebijakan Pemerintah untuk menutup semua tempat wisata di Kota Blitar termasuk kampong kreatif yang ada di masing-masing kelurahan. Dengan asumsi Juli 2020 semua kembali normal, PAD pariwisata Kota Blitar dipangkas 31%, dari Rp. 2,1 milliar kini menjadi Rp. 1,4 milliar rupiah.

“Itu asumsinya kalau Juli semua sudah normal, artinya sudah memungkinkan untuk beroperasi lagi. Tapi kalau tidak, nanti kami usulkan kembali untuk keringanan PAD,” jelas Tri Iman, saat dikonfirmasi, Rabu (27/05/2020)

Sementara itu, sampai dengan Maret 2020 capaian PAD pariwisata di Kota Blitar sebesar Rp. 381 juta. Bersumber dari hasil penarikan parkir mobil dan bis di kawasan wisata, tiket pengunjung, sewa kios di Makam Bung Karno, PIPP, dan Istana Gebang, serta hasil  sewa gedung Graha Patria, Gedung Kesenian, dan Water Park Sumber Udel.

“Pendapatan masuk terakhir bulan Maret. Lebaran ini semua juga masih tutup,” kata Tri Iman.

Tri Iman menegaskan, penutupan tempat wisata di Kota Blitar berlaku sampai kondisi benar-benar stabil, serta menunggu kebiajakan baru, baik dari Pemerintah Kota atau Pemerintah pusat. (Kir)

Share icon